case closed!
alhamdulillaahirobbil'alamiin... :)
Malaikat Jibril datang kepada Nabi Saw, lalu berkata, “Hai Muhammad, hiduplah sesukamu namun engkau pasti mati. Berbuatlah sesukamu namun engkau pasti akan diganjar, dan cintailah siapa yang engkau sukai namun pasti engkau akan berpisah dengannya. Ketahuilah, kemuliaan seorang mukmin tergantung shalat malamnya dan kehormatannya tergantung dari ketidakbutuhannya kepada orang lain.” (HR. Ath-Thabrani)berbuatlah sesukamu, sekehendakmu, semau-maumu dengan kesadaran penuh bahwa semua hal yang kita lakukan pasti akan dipertanggunjawabkan.
“Rahmat apa saja yang dianugerahkan Allah kepada manusia, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya dan apa saja yang ditahan Allah, maka tidak ada seorangpun yang dapat melepaskannya sesudah itu. Dan Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” QS. Fathir: 2another ayat tentang kekuasaan Allah yang mutlak, ngga tertandingi, ngga tergantikan, ngga terbantahkan. manusia ga ada kuasa sama sekali di hadapan Allah. *istigfar*
Tidak usah sibuk menjadi sosok seseorang yg bukan diri kita sebenarnya. Cukup jadi diri sendiri yg selalu berupaya menjadi lebih baik. InsyaAllah nyaman. *notetomyself* :)
maybe i'm still not mature, sorry if i'm less responsible and if my attitude hurting you all.astagfirullaahal'azhiim.
" bersyukurlah bagi yang pernah, atau beberapa kali, bahkan sering mengalami kegagalan, karena dengan begitu berarti pintu kesuksesan semakin dekat dengan kita" :) -kurang lebih begitu-sekiaaann, semoga bisa bermanfaat.
Mudah-mudahan kita tidak lupa bahwa kita ber-Tuhan.
Mudah-mudahan kita tidak lupa bahwa Dia Maha Mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya.
Mudah-mudahan kita tidak lupa untuk mensyukuri apa pun kehendak-Nya.
Dan, mudah-mudahan kita tidak lupa bahwa setan sangat halus membengkokkan hati.
- - - - - - -
Saya masih sering merasa tidak pantas sakit.
Saya tidak seharusnya jatuh.
Saya masih bertanya: Kenapa mesti saya?
Ternyata, saya masih harus belajar menggali hikmah yang ingin disampaikan-Nya.
Pasti memiliki makna.
Hanya saja...
akal sangat terbatas untuk memahami.
Kata orang, saat jiwa bisa melihat lebih bijak dan hati menerima dengan ikhlas, saya akan mampu mengerti kata-kata-Nya.
Insya Allah…
”Kekhawatiran tak menjadikan bahayanya membesar.
Hanya dirimu yang mengerdil.
Tenanglah, semata karena Allah bersamamu. Maka, tugasmu hanya berikhtiar."