Sunday, September 1, 2013

Status

bukan status pasien *otomatisngelinkkesitukaloanakfkgngomonginstatus

status itu lahir dari konsekuensi adanya hubungan.
langsung pada mikir kemana hayoo?

sini deh dispesifikkan lagi dan dibikin analoginya biar ngga mispersepsi..
1. ibu adalah status dari konsekuensi adanya hubungan ibu dengan anak yang dilahirkannya.
2. mahasiswa adalah status akibat konsekuensi hubungan dia dengan perguruan tinggi tempat dia berkuliah (institut, sekolah tinggi, universitas, dll).

kebayang?

naahh, di sana jelas. hubungan lah yang melahirkan status. kita disebut kakak ya kalo ada adik dan yang menghubungkannya adalah lahir dari orangtua yang sama, disebut istri kalo ada suaminya dan yang menghubungkannya adalah pernikahan, disebut ibu kalo ada anaknya dan yang menghubungkannya adalah proses mengandung dan melahirkan, dan lain-lain dan sebagainya.

sebenernya ngomongin apaan sih ini?

beginiii...
di tulisan kali ini pitiw pengen bahas tentang status kita sebagai hamba. hamba itu apa sih? budak lah definisi sederhananya kurang lebih, yang dimiliki seluruhnya oleh tuannya baik jiwa, raga, waktu.
kenapa tiba-tiba ada istilah hamba? dan kenapa status kita hamba? kalo ada hamba berarti hubungannya dengan siapa? dengan tuan-nya kan? nah, tuan di sini siapa? tuan itu pemilik si hamba, yaitu Allah swt tentunyaaa.

lanjuuuttt.. kalo tadi di tulisan awal status itu adalah konsekuensi / akibat yang lahir dari suatu hubungan, berarti kalo kita mengaku status sebagai hamba kita harus punya hubungan dengan Allah sebagai tuan (Tuhan) kita. 

emang ada ya hubungan kita dengan Allah? Oy, jangan nanya becandaan gitu deh ah suka ngetes. ahaha

status hamba itu lahir sebagai akibat dari hubungan Allah yang menciptakan kita dengan tujuan tertentu yaitu untuk beribadah (menghamba). pelaku ibadah itulah yang disebut 'abid (hamba). dan karena kita diciptakan oleh Allah, maka Allah-lah tuan pemilik kita.

jadiiiii, status kita sebagai hamba itu ngga hadir dengan sendirinya. status itu hadir karena kita manusia sebagai hamba pasti ada Tuan-nya dan yang menghubungkannya adalah proses penciptaan. Ada Pencipta (Allah swt) dan ada yang diciptakan (manusia). dan adanya hubungan kepemilikan hamba oleh Tuan-nya.


semoga ngga bingung dengan tulisan ini~

*alurnya agak-agak aneh sejujurnya. masih belajar. maafkan.

wallaahu a'lam bishshawab, 
salam senyum pake hatiii :) pake <3

No comments:

Post a Comment