Monday, February 20, 2012

dari kemarin siang sampai tadi pagi dosen pembimbing ga bisa dihubungin buat minta jadwal bimbingan, pas bisa dihubungin sekitar jam 11.30 pagi *tadi pisan, BARUSAN!* bimbingannya malah gabisa, dosennya sibuk operasi. bahkan jumat pun (dimana rencananya mau seminar awal) beliaunya ada jadwal operasi.

KYAAAAAA ~ ~ ~ *kesyal! 
astagfirullaah...

tarik nafaaass, tahan sebentar, keluarin pe lan - pe lan . . .
haaffuuuhh.

sabar tiw sabar, berarti seminar awalnya belum bisa minggu ini. berarti belum waktunya. baiklahh...

*posisi lagi di warnet buat ngeprint revisi UP yang ke enam. buat bimbingan sama dosen pembimbing dua, buat besok bimbingan sama dosen pembimbing pertama *rencananya* tapi rencana Allah selalu yang terbaik. SE LA LU. 

yasudaaaahh, kembali semangat! cuma seminggu doang kan ngga bimbingannya. :D

laa haula wa laa quwwata illaa billaah, saya mah kumaha Allah weh. *tawakal setelah usaha. :)

# salam senyum pake hatiiii, :) pake hati <3

Friday, February 17, 2012

me ni kah

akhirnya posting topik ini juga setelah pernah mosting pengen bahas tentang nikah.
~ ~ ~


well guys, menikah itu sunnah Rasul, menikah itu menyempurnakan dien. *haditsnya lupa, bisa dicari sendiri aja. sounds familiar tapi kan yaa? hehe.


sering banget dapet pertanyaan-pertanyaan "kapan nih nyusul" pas gendong sepupu-sepupu yang masi kecil "udah cocok tuh kayanya, kapan atuh?" dan pertanyaan2 lain semacam itu setelah menginjak umur 20 tahun ke atas. bisa dibilang era twenty something. hal ini menjadi lebih intens ditanyakan ketika saudara sepupu yang sepermainan (baca: hampir seumuran) sudah hampir semuanya menikah. *gitu juga ga sih kalian?? #cari temen senasib


kondisi di keluarga besar pitiw, perempuan itu emang rata-rata umur menikahnya adalah sekitaran 20-23 tahun. dan saat ini pitiw berada di kisaran itu. jadi sangat wajar muncul pertanyaan-pertanyaan begitu, terkait erat tentang budaya yang telah melekat sejak lama.


yang jadi masalah adalah pitiw terlihat cuek akan hal ini. dan pitiw emang ga ngenal istilah pacaran. jadiii, yang khawatir malah tante-tante pitiw, gemes katanya. bahkan bunda sempet ikut-ikutan dan menyarankan untuk memiliki "pegangan". huf. saking gemesnya udah pada mau main ngenal-ngenalin aja sama yang menurut mereka qualified. hhmm, baiklah ini jadi lebih ke sesi curhat sepertinya. sorisori.


nah, sekarang yang mau pitiw bahas adalah tentang konsep menikah. entah persepsi pitiw yang terlalu menuntut idealisme ato gimana yang jelas pemikiran pitiw tentang menikah itu cukup kompleks ga sesederhana yang dibahas dan disarankan sama keluarga besar khususnya tante-tante. tapi bukan ga menghargai pendapat mereka, beda persepsi mah wajar kan ya, mungkin sudut pandangnya yang beda. :D


menikah itu sangat tidak main-main. secara kita menyerahkan kehidupan kita untuk mengabdi kepada Allah melalui suami. dimana menikah itu harus memiliki tujuan dan prinsip (bahasa kerennya visi) yang sama antara pasangan yang akan menikah, biar apapun cobaan dan kesulitan yang menghadang akan mudah terlalui. bukan sekadar mengandalkan cinta, atau hartanya, atau pendidikannya, atau jabatannya, atau embel-embel lainnya. yang jelas dasar pijakannya bener2 harus lillaahita'ala. it's very very principal. kalo itu udah kepegang, yang lainnya insyaAllah bakal ngikut dengan tidak terlalu sulit. insyaAllah.


menikah itu udah tergambar secara sistemik di pikiran pitiw. dimana menikah itu berhubungan dengan sistem. bukan cuma masalah keluarga sendiri-sendiri, yang masing-masing (walaupun tetep ada privasi). misalnya gini, dulu (bahkan sampai saat ini) Rasulullaah saw menganjurkan ummatnya untuk menikah sebagai sarana beribadah dalam memperkuat bangunan Islam, dengan menikah akan terlahir calon-calon penerus yang akan memperkuat barisan kaum muslimin. disini, menikah adalah amanah dari Rasulullaah saw kepada ummatnya yang telah dinilai mampu oleh beliau. peran orangtua (jika telah diberikan anak sebagai amanah) di sini pun jelas, yaitu mengarahkan anaknya untuk memilih islam sebagai way of life-nya ketika usianya sudah baligh. sekali lagi, orangtua hanya sebagai perantara. anak berhak memilih. intinya dari segala inti adalah pada akhirnya setiap urusan seorang muslim akan kembali pada pelaksanaan tugas, peran, dan fungsi manusia di muka bumi ini yang sesuai kehendak Allah yang tertera di al-qur'an, yang sesuai tujuan penciptaannya.


secara umum gambaran yang pitiw pahami sejauh ini ya segitu-gitunya. mungkin juga akan lebih tajam atau berbeda seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman dan pemahaman. lagi-lagi kita diberikan pilihan, pilhan di sini adalah pilihan untuk melihat persepsi tentang pernikahan, mau dilihat dari sudut pandang yang mana, dan apa yang mau dijadiin landasannya. saat ini pitiw masih belum nemu penjelasan yang pas tentang kenapa menikah itu sampai bisa menyempurnakan setengah dien. sebegitu istimewanya. setengah loh! rada dishare coba kalo ada yang tau. boleh pisan. hehe.


kalau kita sudah siap dan pantas menurut-Nya tentu Allah akan mempercayakan amanah itu kepada kita. di saat, dan dengan orang yang  tepat. sabar, pantaskan diri. :)


so, kapan nikah tiw? 11 12 13. insyaAllah. salah satu impian, dan jawaban buat pertanyaan2 keluarga. iseng pisan. hahaha. :p


astagfirulloohal'azhiim, wallahu a'lam bishshawab.

#salam senyum pake hatiiii, :) pake <3
pengen bisa masak. pengen jadi ibu rumah tangga yang baik. ibu yang bisa nyediain dan masakin makanan-makanan sehat dan bergizi buat keluarganya. aamiin. :") 


#eaa. random posting, random thought. akibat terharu bunda baru pulang jam 10 malem barusan dan langsung nanya udah pada makan? anak-anak langsung jawab beluuumm.. mau masak apaa? ini sesuatu pisan. telat pisan nyadarnya. mongnaonmongsorangankonsumsipribadi. ehehee. :p

Thursday, February 9, 2012

ayo semangat di hari jumat, hari yang penuh berkah!

dari hal-hal yang kita keluhkan, nikmat yang Allah kasih jauh jauh jauh lebih banyak.
CHEERS! :D 
bersyukur, alhamdulillaah.
karena suasana hati, termasuk kebahagiaan, kita yang nentuin. :D :D :D :D :D

:) :) :) :) :)

bismillaah for today, for everyday...
nuhun Gusti. ;)
pelis banget rasanya lagi sangat campur aduk.
astagfirullaah. hampura Gustiii.
coba ya mindsetnya agak dimodifikasi.
positif positif positiiiiifff + + + + + + + + + + + + + !!


this too, will passed! :)

Saturday, February 4, 2012

takut

hhmm..
ide ini tercetus setelah tadi beres nonton film kungfu kid apa karate kid ya, lupa dong. hahah. tapi kungfu kid kayanya.. :p
tadi pitiw nontonnya ngga dari awal banget sih... tapi lumayan lah, inti filmnya dapet. *soiye dengan tampang meyakinkan*


jadi film itu nyeritain tentang seorang anak non-china yang mau ikutan kompetisi kungfu.. dia dilatih sama seorang guru (jackie chan) dimana guru tersebut independen, ga punya semacam perguruan tempat banyak anak belajar kungfu. nah, pokonya hubungan mereka itu saling melengkapi, ada hubungan timbal balik, saling mengisi dan menginspirasi. si guru belajar dari kegigihan si anak itu, dan si anak itu belajar kehidupan dari gurunya.


well, itu pengantar aja sebenernya. yang mau pitiw ceritain itu di scene menit2 terakhir pas lagi kompetisi kungfu. si anak itu, sebut saja drew, jadi semacam peserta yang tidak diunggulkan tapi lolos ke final. dimana si lawannya itu (sebut saja peserta dari perguruan naga merah) mainnya parah banget, unfair, menghalalkan segala cara, slogannya no mercy - ga ada ampun. ceritanya si drew pas lagi semi final dicurangin sama salah satu anak perguruan naga merah. si guru perguruan naga merah itu nyuruh anak didiknya buat matahin kakinya si drew coba. parah pissunn! akhirnya si drew tumbang dan kakinya bengkak parah. dokter nyaranin buat ngga dilanjutin.


teruuuss, terjadi dialog lah antara si drew dan gurunya (jackie chan).. kurang lebih begini dialog mereka :
drew : guru, menurutmu, apakah aku akan menang jika melanjutkan pertarungan ini?
guru : sebaiknya tidak kau lanjutkan
drew : loh, kenapa guru? bukankah kau yang mengatakan bahwa jika kita jatuh selalu ada pilihan untuk bangkit lagi. kenapa sekarang kau berkata seperti itu?
guru : aku hanya tidak ingin kau terluka lebih jauh lagi. sekarang, apa yang membuatmu sangat ingin melanjutkan pertarungan ini?
drew : karena aku masih TAKUT. aku ingin ketika aku keluar dari arena pertarungan ini aku merasa bebas dan sudah tidak merasa takut lagi.
guru : baiklah


dan akhirnya si drew masuk ke arena lagi. dan menang, walaupun tetep dicurangin sama si finalis dari perguruan naga merah..


well, sesederhana itu alasannya, dia pengen ngebebasin dirinya dari rasa takutnya sama finalis lain atau sama kompetisi kungfu ini atau dari rasa takut kalah, dengan menyelesaikan pertarungannya dan menerobos ketakutan itu sendiri. dan dia akhirnya berhasil karena semua ketakutannya ga terbukti.


ini nih yang masi jadi PR pitiw pribadi. kadang rasa takut yang ada teh cuma buatan sendiri aja. makanya taun ini pitiw kasi judul pendobrak dan penggebrak buat ngebongkar rasa takut kepada selain-Nya yang masih suka nakal ada di pikiran -sebatas pikiran, sekali lagi-


dalam konteks yang beda, di buku swordless samurai ada dibahas tentang ketakutan. menaklukkan seseorang itu mungkin bisa dengan pedang, tapi dengan pedang itu hanya fisik seseorang yang tunduk karena ketakutan sedangkan jiwanya berontak. terus, dilanjut dengan pernyataan : kau bisa memiliki banyak pengikut dengan pedang tetapi dengan itu kau tidak akan pernah memiliki pengikut setia.


nah, ini nyambung sama isu yang memfitnah islam bahwa islam disebarkan dengan pedang dan peperangan. intinya dengan kekerasan. padahal itu sama sekali ngga terbukti. soalnya di buku yang pernah pitiw baca, fakta sejarahnya adalah dahulu selama beratus2 tahun, islam - nasrani - yahudi bisa hidup berdampingan di bawah kekuasaan islam tanpa mereka diminta meninggalkan keyakinannya dengan paksa. nah, lagian Allah memerintahkan kita membebaskan ketakutan dan penghambaan selain kepada Allah dengan cara-cara yang baik, dengan dakwah. dan itu terbukti lebih menghujam dan efektif. terbukti dengan banyaknya yang masih menjadi penganut islam yang taat dan setia di seluruh dunia. sebab, yang Allah perintahkan untuk dibebaskan adalah jiwanya, jadi bisa dibilang jiwanya merdeka, bebas, bebas dari ketakutan-ketakutan dan penghambaan dari selain Allah sehingga dia selalu berani dan tenang dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan. sekali lagi, karena jiwanya bebas, merdeka!


itu aja sih. "sepanjang iniiii dibilang itu aja tiiiww??!" hehe, peace! hanya menuangkan isi pikiran siapatau ada yang tergugah. *naon.


takut? terobos aja! :p


astagfirulloohal'adziim.
wallaahu a'lam bishshawab.


salam senyum pake hatiiiii, :) pake <3

Wednesday, February 1, 2012

dan skripsi
dan skripsi
dan skripsi
dan skripsi
daaaaannn SKRIPSI!

pikiran penuh skripsi tanpa ngapa2in. harus revisi terus2an itu rasanyaaa ~
rrr. pokonya bulan FEBRUARI HARUS SEMINAR AWAL!
plis ya Allaah. aamiin. ><